JAMBIONE.COM, JAMBI- Pemerintah Kota Jambi fokus mengatur strategi guna antisipasi lonjakan harga bahan pokok. Apalagi sebentar lagi memasuki ramadhan dan idul fitri.
Wakil Wali Kota Jambi, Maulana saat dikonfirmasi mengaku, pihaknya melalui TPID sudah melakukan rapat, dan mengundang langusng Kepala Bulog Jambi.
Biasanya, saat memasuki bulan puasa, kebutuhan bahan pokok lebih tinggi, banyak permintaan di pasaran, hal tersebut menjadi faktor kenaikan harga.
“Kita mengecek adanya potensi kenaikan bahan pokok seperti beras, minyak goreng, gula pasir dan lainnya, sehingga perlu dilakukan operasi pasar,” kata Maulana, Rabu (15/3).
Kebutuhan masyarakat yang meningkat kata Maulana, maka suplay barang harus dicukupkan, yakni melalui operasi pasar.
“Kalau ada kenaikan permintaan, dipastikan akan ada kenaikan harga, tapi tidak boleh terjadi lonjakan,” imbuhnya.
Diungkapkan Maulana, saat ini ada kenaikan harga minyak goreng. Pihaknya juga meminta bulog menambah kuota minyakita. Penambahan kuota itu diminta dari Kementrian Perdagangan.
“Sudah di ACC. Kalau minyakita kan jelas HET-nya Rp 14 ribu. Kalau minyak lain harganya lebih dari itu. Minyak ini kebutuhan yang banyak saat bulan ramadan, ini yang menjadi salah satu target operasi pasar kita,” tuturnya.
Diluar komoditi yang bisa diintervensi melalui Bulog, seperti cabai, bawang dan lainnya, Maulana mengaku, pihaknya akan terus monitor stok.
“Jadi, cabai, bawang dan lainnya yang masuk kota Jambi itu lewat Pasar Induk Talang Gulo, kita ada tim yang memonitor itu. Stok akan dipantau,” sebutnya.
Disamping itu sebut Maulana, dirinya juga sudah menyampaikan ke gubernur Jambi, terkait masalah kemacetan yang disebabkan truk batu bara.
Karena apabila terjadi kemacetan, harga sembako seperti cabai, bawang dan lainnya akan naik, karena waktu tempuh barang masuk ke kota Jambi lebih lama dan menjadi busuk di jalan.
“Masa jualnya jadi lebih pendek, sehingga terjadi kenaikan harga. Kalau transportasinya lancar, maka insya Allah stok aman,” pungkasnya. (ali)