Jalur Pendakian Masih Ditutup, Petugas Pos Jaga Mengaku Tidak Tahu

21 WNA Naik Gunung Kerinci Secara Ilegal

Jumat, 17 Maret 2023 | 08:54:36 WIB

(Saudi Arabia/Jambione.com)

JAMBIONE.COM, KERINCI - Jalur pendakian Gunung Kerinci masih ditutup pasca erupsi beberapa waktu lalu. Namun, sebanyak 21 orang warga negara asing (WNA) terpantau nekat melakukan pendakian gunung berapi tertinggi di Sumatera itu saat jalur pendakian ditutup.

Aksi illegal para pendaki asing yang 16 diantaranya berasal dari Malaysia itu diungkapkan oleh Angga, salah seorang pemandu pendakian Gunung Kerinci. Menurut dia,  pendakian yang dilakukan 21 orang WNA itu terjadi pada tanggal 3-4 Maret 2023. Bahkan dia memiliki video dan foto saat pendakian ilegal yang dilakukan  warga negara asing tersebut.

"Dugaan pelanggaran di Gunung Kerinci kembali terjadi dilakukan oleh 21 orang warga negara asing (WNA). Mereka melakukan pendakian Gunung Kerinci saat jalur pendakian masih ditutup," katanya, Kamis (16/3).

Perlu diketahui jalur pendakian Gunung Kerinci ditutup sejak bulan Oktober 2022. Hingga hari ini belum dibuka kembali untuk pendakian. Angga mengatakan, wisatawan mancanegara yang melakukan pendakian itu terlihat santai mengabadikan momen selama pendakian dan menguploadnya di media sosial.

Biasanya wisatawan asing yang datang melakukan pendakian Gunung Kerinci selalu mengunakan Guide Lokal. "Saya dan teman-teman belum tahu pasti mengapa pelanggaran ini dapat terjadi. Bisa jadi ada oknum guide yang lebih berkuasa dari Taman Nasional Kerinci Seblat sehingga penutupan Gunung Kerinci hingga hari ini dianggap angin lalu," katanya.

"Atau mungkin ada kongkalikong  antara oknum Guide lokal  dan oknum dari petugas Taman Nasional Kerinci Seblat sehingga wisatawan asing bisa bebas masuk ke Gunung Kerinci yang sedang ditutup untuk melakukan pendakian. Dan bisa jadi pelanggaran ini terjadi lebih dari satu kali," tambahnya.

Menurut Angga, saat ini lebih dari 100 orang porter dan pemandu kehilangan pekerjaan  dampak dari penutupan pendakian Gunung Kerinci. Kehilangan pekerjaan membuat para pemandu Gunung sebisa mungkin untuk survive. Beberapa pemandu menjadi pengangguran, ada yang kerja serabutan, ada yang sudah berangkat menjadi TKI, ada yang bertani dan sebagainya.

"Kita berharap Taman Nasional Kerinci Seblat  menindak tegas lokal guide, tour operator dan wisatawan asing yang terlibat dalam pelanggaran ini. Yakni melakukan blacklist permanen sesuai dengan standar operasional prosedur pendakian Gunung Kerinci," tegasnya.

Atas kejadian ini, Angga mengatakan dirinya dan pemandu lain sudah membuat laporan ke Balai Besar Taman Nasional Kerinci Seblat. Dalam laporan tersebut, mereka juga melampirkan bukti foto dan vidio wisatawan asing yang melakukan pendakian di Gunung Kerinci.

" Hari ini sudah kami laporkan ke TNKS," ujarnya.

Sementara itu, Kepala Pos Jaga Pendakian Gunung Kerinci, Dudung mengaku belum mengetahui kejadian tersebut. Saat disebut pendakian itu dilakukan antara tanggal 1-6 Maret 2023, Dudung mengatakan belum mendapat laporan. "Kapan itu. Makan apa siang, kami belum tahu," ujarnya.

Menurut Dudung, sampai saat ini memang jalur pendakian Gunung Kerinci masih ditutup sampai dengan batas waktu yang belum ditentukan. Semua wisatawan tak diperbolehkan melakukan pendakian Gunung Kerinci. " Belum ada surat resmi kapan jalur pendakian dibuka," ujarnya.

Lebih lanjut Dudung mengatakan, selama penutupan dia tidak menemukan adanya pendaki yang naik, baik lokal maupun luar. Tapi, lanjut dia, di lihat dari postingan nampaknya mereka naik masih dalam keadaan gelap (kondisi subuh). Sementara teman-teman volunteer  yang sering membantu di pos pada saat penutupan kembali ke rumah masing masing tidak ada yang standby sampai malam.

Sementara itu, pemandu Kerinci View Homestay Abd Rapani dikonfirmasi mengakui pihak bersalah membawa 16 WNA ke Gunung Kerinci tanpa izin.  “Saya mengakui salah, minta maaf. Karana faktor ekonomi. Dan saya juga sudah ditegur dari TNKS serta kabarnya di blacklist,”katanya.(sau)






BERITA BERIKUTNYA
loading...